recent

Titulo

Ini alasan dan cara mereka yang tidak lulus sekolah atau kuliah justru bisa lebih sukses



Ada orang yang bilang jika kamu ingin meraih impian dan cita-cita yang tinggi, maka sekolahlah tinggi-tinggi. Ya, Pendidikan itu memang penting. Tapi pendidikan tidak menjamin kesuksesan.

Sebagai bukti ternyata banyak orang yang tingkat pendidikannya tinggi justru menjadi pengangguran. Sementara di sisi lain banyak juga orang yang tingkat pendidikannya rendah, mereka tidak lulus kuliah atau bahkan tidak lulus sekolah tapi bisa meraih kesuksesan yang jauh lebih tinggi dari kebanyakan orang yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi.

Misalnya Thomas Alva Edison yang dikeluarkan dari sekolah. Ia tidak sekolah namun bisa menjadi ilmuan tersukses yang berhasil membuat banyak penemuan. Penemuan yang paling fenomenal tentu adalah bohlam lampu yang mampu membuat malam menjadi lebih terang. Selain Thomas, ada juga beberapa ilmuan yang sukses walaupun tidak lulus sekolah.  

Di berbagai profesi, banyak orang-orang sukses walaupun tidak lulus sekolah atau kuliah. Sebut saja Richard Branson, seorang pengusaha terkenal asal Inggris, atau Abraham Lincoln yang pernah menjadi presiden Amerika. Banyak juga pengusaha teknologi yang tidak lulus kuliah seperti Mark Zuckerberg pendiri facebook, Steve Jops pendiri Apple, Bill Gates pendiri Microsoft, dan masih banyak lagi.

Di Indonesia sendiri kita mengenal Bu Susi Pujiastuti yang sukses menjadi pengusaha di sektor perikanan dan penerbangan. Bahkan sekarang diangkat menjadi menteri kelautan dan perikanan. 


Lalu apa yang membuat mereka yang tidak lulus sekolah atau kuliah, justru bisa lebih sukses?

Mungkin inilah jawabannya:

1. Tidak punya pilihan selain kerja keras


Mereka yang tidak lulus atau tingkat pendidikannya lebih rendah dibandingkan kebanyakan orang tentu tidak punya pilihan lain selain bekerja keras untuk menjalani hidup.

Mereka sadar kalau mereka tidak bekerja keras, akan kalah dari mereka yang punya tingkat pendidikan yang lebih baik. Sementara banyak orang yang tingkat pendidikannya lebih baik justru merasa terlena dengan kondisi tersebut. Sehingga tidak terlalu bekerja keras.

Akibatnya justru banyak dari mereka yang kalah bersaing dengan orang-orang yang tingkat pendidikannya lebih rendah namun terus bekerja keras.

2. Tidak teralu banyak berpikir


Mereka yang mempunyai banyak ilmu terkadang lebih banyak berpikir daripada bertindak. Sementara mereka yang tidak terlalu banyak tau lebih memilih bertindak walaupun mungkin ada risikonya.

Biasanya, banyak dari yang memiliki tingkat pendidikan tinggi justru terlalu banyak menganalisis. Misalnya mahasiswa jurusan bisnis, ketika ia lulus dan ingin memulai bisnis ia memperhitungkan segala macamnya, untung ruginya, modalnya, lokasinya, dan berbagai stragegi lainnya.

Sementara mereka yang tidak terlalu tau tentang ilmu bisnis justru lebih memilih langsung membuka bisnis tanpa terlalu banyak perhitungan. Hasilnya mereka memang mengalami kegagalan demi kegagalan, tapi akhirny abisa merah kesuksesan.

Semenatara mereka yang punya ilmunya justru sedikit bertindak karena dari perhitungannya terlalu banyak risiko dan terlalu banyaka yang tidak memungkinkan secara perhitungan.

3. Tidak gengsi


Mereka yang tingkat pendidikannya lebih rendah tentu tidak gengsi dalam mengerjakan segala sesuatu. Mereka tidak punya pilihan dan harus bekerja keras. Sehingga mereka tidak malu walau harus berjualan di jalanan, walau harus memulai pekerjaan dari level terendah sekalipun.

Tapi dengan keuletannya, mereka terus bekerja keras dan akhirnya mampu meraih kesuksesan.

Sementara orang yang tingkat pendidikannya lebih tinggi, kebanyakan gengsinya pun tinggi. Mereka gengsi untuk berjualan, mereka gengsi untuk bekerja di level yang lebih rendah. Hasilnya justru banyak lulusan sarjana atau lebih tinggi dari itu yang menjadi pengangguran.

Silakan sebar info ini. Bukan berarti pendidikan itu tidak penting. Justru bagi yang punya pendidikan yang lebih tinggi harus menjadikan itu sebagai kekuatan. Bukan sebagai kelemahan yang membuat menjadi terlena.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.