Kadang, mungkin kamu pernah ... menyakiti seseorang yang selama ini dekat denganmu. Baik itu kamu sadari, atau tidak kamu sadari.
Mungkin tanpa kamu sadari, ia menangisi kepedihan hati yang ia rasakan. Dan sulit untuk menerima itu semua.
Meskipun waktu terus bergulir, mungkin juga luka hatinya tidak pernah hilang, meski ia mencoba untuk melupakan semuanya.
Ibarat kayu yang tertancap paku, ketika paku itu dicabut, selalu meninggalkan bekas di kayu itu ... yang tidak pernah hilang.
Ada kalanya mungkin kamu menyesali, telah membuat hatinya terluka. Namun mungkin luka hatinya tidak pernah hilang, meskipun kamu menemuinya dan meminta maaf padanya.
Atau mungkin ketika kamu menemuinya, justru luka hati yang telah lama berusaha ia sembuhkan kembali menganga, dan kepedihan hatinya justru semakin terasa ketika bertemu denganmu dan mengingat ketika kamu melukai hatinya.
Maka meminta maaf dan doakan agar ia bahagia ... walaupun tak bersamamu lagi. Biarkanlah senyumnya kembali merekah, seperti dulu lagi ... walau kau tak lagi melihatnya kelak.
Mungkin hanya itu ... cara yang bisa kamu lakukan, biarkan luka hatinya terobati, dan tertutup oleh kebahagian, walau bukan denganmu lagi.
Dan ketika ia bahagia dengan kehidupannya yang baru, kamu juga harus bisa merasa bahagia karena itu.
0 Comments
