Kadang, ada kalanya seseorang dikuasai oleh emosi. Baik oleh keadaan atau masalah yang menimpa, maupun terpancing oleh seseorang yang membuatnya emosi.
Mungkin sobat caralogi juga pernah mengalaminya. Saat diri dikuasai emosi, logika berpikir dan tindakan tidak terkendali. Seseorang yang sedang emosi seringkali mengeluarkan kata-kata kasar yang tak pantas diucapkan, bahkan seringkali melakukan tindakan-tindakan emosional yang merugikan orang lain dan juga diri sendiri.
Misalnya dengan melakukan kekerasan untuk melampiaskan emosinya. Bahkan banyak juga yang karena dikuasai emposi, sampai melukai atau bahkan menghilangkan nyawa seseorang. Padahal, ketika emosi sudah dilampiaskan seperti itu, selalu yang rugi adalah pelaku sendiri. Karena harus menghadapi konsekuensi dari apa yang dilakukannya.
Setiap orang mungkin pernah mengalami emosi, tapi tingkat kesabaran setiap orang berbeda-beda. Ada orang yang ketika emosi selalu marah-marah atau bahkan melampiaskannya dengan kekerasan, tapi ada juga yang bersabar dan juga tak terlalu menganggap hal-hal yang bisa membuatnya tersinggung.
Untuk orang yang seringkali tidak bisa menahan emosi, berikut adalah cara meredam emosi, agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain:
1. Tarik nafas dan bersabarlah
Saat diri dikuasai emosi, ada jeda waktu satu sampai dua detik untuk kita mengambil tindakan. Banyak orang yang setelah jeda waktu tersebut tanpa pikir panjang melakukan tindakan emosional, dengan marah-marah ataupun melampiaskan dengan kekerasan.
Tapi ketika kita sadar bahwa ada waktu jeda tersebut, cobalah untuk memperpanjang waktu jeda itu dengan menarik nafas panjang dan mengeluarkannya. Jika masih emosi lakukan secara berulang sampai emosi mulai menurun.
Cobalah untuk bersabar, jangan buru-buru melampiaskannya ke tindakan emosional.
2. Cari kebenaran informasi
Seringkali, emosi juga disebabkan oleh berita atau informasi yang kebenarannya belum tentu benar. Misalnya ada seseorang yang mendengar kalau si A memfitnahnya ke orang-orang banyak. Padahal itu masih kabar burung yang belum tentu benar. Lantas dia menemnui si A dan melampiaskan emosinya.
Itu juga sering terjadi untuk berbagai masalah. Padahal bisa jadi informasinya tidak benar.
Jadi, saat diri dikuasai emosi oleh suatu informasi, sobat caralogi harus cari dulu kebenaran informasinya sebelum menyimpulkan dan melampiaskannya dengan tindakan emosional. Jika informasi itu tidak benar, maka tak perlu dianggap. Dan jika informasi itu ternyata benar, jangan buru-buru emosi, lakukanlah langkah berikutnya.
3. Fokus pada solusi, bukan pada masalah
Orang yang sedang emosi karena suatau masalah, biasanya hanya fokus pada masalah, bukan pada solusi. Ia melampiaskan emosinya justru dengan masalah baru yang membuat masalah semakin besar, bukan teratasi.
Jadi, ketika ada masalah yang membuat kita emosi, sobat caralogi harus fokus pada solusinya. Jangan tanya dengan kata "kenapa" pada diri sendiri, tapi tanya dengan kata "apa" pada diri sendiri. Contohnya jika kamu emosi karena dihianati seseorang, jangan tanyakan pada diri kamu dengan kata kenapa: "Kenapa dia bisa berbuat seperti itu?"; "Kenapa harus saya yang mengalami ini?". Tapi tanyakan pada diri sendiri dengan kata apa: "Apa yang bisa saya lakukan agar ini tidak terjadi lagi?"; "Apa hikmah yang bisa dipetik dari kejadian ini?", dan lain sebagainya.
Dengan begitu, masalah itu akan teratasi dan mendapat solusinya. Sementara jika kita fokus pada masalah, apalagi melampiaskan kekesalan dengan emosional justru akan membuat masalah baru yang semakin besar, yang membuat kita semakin emosional.
4. Memaafkan
Jika sobat caralogi disakiti seseorang dan membuat kamu emosional, maafkanlah dia. Apalagi jika dia sudah meminta maaf. Jika dia belum meminta maaf pun, berusahalah untuk memaafkannya.
Karena tidak ada untungnya kita emosi, justru akan menguras energi dan menambah masalah baru. Dengan memaafkan, hati kita akan terasa lebih tenang dan lebih lega, tak terlalu terbebani dengan masalah itu.
5. Membuktikan diri
Jika sobat caralogi direndahkan orang, dihina, dicaci maki, dan dianggap lemah, atau apa pun yang membuat sobat emosi, yang bisa sobat lakukan adalah membuktikan diri. Jangan lampiaskan emosi kamu dengan amarah dan kekerasan karena itu tidak berguna dan merugikan diri sendiri.
Tapi buktikanlah dengan pencapaian bahwa kamu tidak seperti apa yang mereka katakan. Jika pun apa yang mereka katakan benar, buktikanlah bahwa kamu bisa berubah dan menggapai apa yang kamu inginkan.
Jika kamu dihianati seseorang yang kamu cintai dan ia lebih memilih yang lain, tak usah emosi. Buktikanlah dengan memantaskan diri untuk jadi yang lebih baik dan pantas mendapatkan yang jauh lebih baik.
Jika kamu telah membuktikan diri dan mencapai impianmu, suatu saat mereka akan menyesal telah melakukan hal itu padamu.
Itulah 5 cara meredam emosi jika dikuasai amarah. Silakan share agar sobat caralogi lainnya yang mungkin sedang atau pernah dikuasai emosi mendapatkan solusinya.
Semoga saja ke depannya tidak ada lagi seseorang yang melampiaskan emosi dengan amarah.